JEGLONGAN SEWU IALAH RATAPAN SEKALIGUS HARAPAN

         
Kondisi salah satu jalan raya di Kabupaten Grobogan

Oleh Umam, Pelajar Grobogan

         Aku tinggal di Kabupaten Grobogan, yang ibu kotanya adalah Purwodadi. Hal yang paling aku suka tinggal di daerah ini adalah pemandangan yang begitu asri, dengan banyaknya pohon lebat, hutan yang luas, dan jalanan yang dikelilingi oleh alam hijau yang menyejukkan mata.  

         Saat itu, Kabupaten Grobogan dipimpin oleh seorang bupati yang bernama HJ. Sri Sumarni. Pada awal kepemimpinannya, beliau melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan sangat baik. Banyak struktur kota maupun desa yang dibangun dan diperbarui. Yang menjadi fokus saat itu adalah pembangunan gedung-gedung yang ada di kota, di desa, dan di kecamatan.

         Namun, hal yang sebenarnya paling memprihatinkan adalah kondisi jalan yang sangat buruk. Banyak jalan rusak seperti jalan berlubang, yang bahkan menyebabkan kecelakan dan memakan korban jiwa. Banyak pula warga yang mengeluhkan dan melaporkan kondisi ini, tetapi pejabat seolah tutup mata dan telinga terhadap keluhan masyarakat.

         Kabupaten ini menggunakan slogan ‘Grobogan Hebat’, kosa besar yang kaya akan sejarah. Namun, kota ini juga tidak lepas dari cemoohan masyarakat luar. Masyarakat luar sendiri mengenal kota Purwodadi dengan ‘Jeglongan Sewu’ yang memang mencerminkan kondisi nyata infrastruktur jalan di KOTA yang HEBAT ini. Banyak jalan utama yang berlubang dan tidak layak untuk dilewati, namun masyarakat tetap melewatinya karena merupakan jalan utama yang menghubungkan pusat-pusat penting di kota.

         Kondisi yang lebih memprihatinkan lagi terlihat di jalan perbatasan antar kabupaten seperti jalan Purwodadi-Pati yang di mana kondisi jalannya bisa dikatakan sangat buruk, bahkan tidak layak dioperasikan sebelum diperbaiki. Banyak jalan yang ditambal dengan alibi masih layak untuk dilewati, padahal tambalan itu hanya bersifat sementara, namun tetap memutuskan untuk menambalnya alih-alih memperbaikinya secara menyuluruh. Sampai sekarang, keluhan warga belum mendapatkan respon, bahkan sampai pengangkatan bupati baru.

         Dengan ini, aku berharap semoga kepempimpinan bupati yang baru dapat memberikan dampak positif terutama bagi pembangunan serta perbaikan jalan di Purwodadi. Semoga, pemimpin yang baru bisa lebih terbuka dalam menanggapi keluhan dan kondisi masyarakat, terutama yang berkaitan dengan kondisi jalan, baik di desa maupun di kota.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jumbo: Memeluk Duka, Merangkul Asa